Bagaimana Motivasi Mempengaruhi Belajar
Pengaruh motivasi biasanya mempunyai jangkauan yang luas karena Motivasi mempunyai dampak langsung pada bagaimana seseorang belajar. Pengaruh motivasi biasanya mempunyai jangkauan yang luas karena meningkatkan tingkat energi individu, menentukan ketekunan dalam mencapai tujuan tertentu, mempengaruhi jenis teknik pembelajaran yang digunakan dan proses berpikir individu.
Menurut para profesional pembangunan manusia, ada dua jenis motivasi, ekstrinsik dan intrinsik.

Ekstrinsik ditentukan oleh lingkungan luar individu dan tugas-tugas tertentu. Motivasi intrinsik dapat ditemukan dalam diri individu karena tugas dapat dipandang sebagai sesuatu yang berharga. Oleh karena itu, ketika menerapkan pengaruh motivasi terhadap proses pembelajaran, jelas bahwa orang belajar lebih baik berdasarkan nilai yang dirasakan dari tugas, materi pelajaran, tujuan pribadi, insentif keuangan dan berbagai faktor yang berbeda.
Motivasi dapat ditingkatkan atau diturunkan berdasarkan banyak faktor berbeda. Ini adalah salah satu alasan mengapa instruktur di lembaga pendidikan mana pun dapat memberikan pengaruh yang besar pada pembelajaran siswanya, karena mereka adalah bagian dari lingkungan motivasi intrinsik siswa.
Beberapa instruktur lebih baik dalam menggunakan berbagai teknik dan strategi motivasi positif daripada yang lain. Akibatnya, siswa dapat memperoleh rasa kepuasan dengan berprestasi di kelas atau mereka mungkin menerima nilai rendah karena mereka kehilangan motivasi.
Misalnya, jika instruktur dapat menjelaskan kepada siswa bagaimana materi pelajaran tertentu dapat dikaitkan dengan situasi kehidupan nyata, siswa lebih cenderung memiliki minat pribadi dalam mempelajari apa yang disajikan kepada mereka. Salah satu contoh terbaik dari situasi nilai kehidupan nyata adalah pentingnya belajar matematika. Instruktur matematika yang tahu bagaimana menyampaikan nilai dari mengetahui bagaimana menghitung dana pribadi, akan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk menarik minat siswa dan membuat mereka tetap terlibat setiap saat.
Sementara beberapa siswa dimotivasi oleh faktor ekstrinsik, yang lain mungkin dimotivasi murni oleh faktor intrinsik. Dalam situasi ini, siswa mungkin memiliki tujuan yang ingin mereka capai pada waktu tertentu. Untuk mencapai tujuan mereka, informasi yang mereka pelajari sangat berharga bagi mereka.
Misalnya, jika pelajar ingin menjadi seorang dokter atau bekerja di bidang medis, mereka mungkin didorong olehnya sebagai tujuan yang dapat dicapai. Akibatnya, mereka mungkin ingin menginvestasikan semua waktu luang mereka untuk naik ke level berikutnya. Jika mereka ingin masuk ke sekolah medis terbaik, mereka juga akan berusaha mencapai nilai tertinggi. Apapun faktor motivasi individu, jelas bahwa motivasi dan pembelajaran akan sering berjalan seiring.
Terkadang motivasi individu dapat terpengaruh secara negatif. Dari kegagalan di masa lalu dengan materi pelajaran tertentu hingga guru yang memelihara lingkungan belajar yang menakutkan, orang dewasa dan anak-anak mungkin kehilangan motivasi karena berbagai situasi. Mendapatkan motivasi kembali seringkali sulit tetapi itu bisa dilakukan.

Motivasi memiliki pengaruh yang besar dalam proses pembelajaran. Motivasi sendiri dapat menentukan apakah orang tersebut akan lulus atau gagal. Sementara beberapa orang belajar lebih banyak melalui pengaruh luar, yang lain mungkin mencapai lebih banyak melalui aspirasi pribadi mereka. Apapun situasinya, setiap orang yang terlibat dalam setiap proses pembelajaran harus mengetahui bagaimana motivasi mempengaruhi pembelajaran.
Sehingga mengisi kepala dengan motivasi kuat bisa menjadikan kekuatan pribadi bagi kegiatan belajar setiap orang.